Cerita ini tadi abis baca di wall temen pesbuk <--- klik
Awalnya kupikir kisah ini happy ending, dengan diizinkannya mereka ikut ujian susulan, trus mereka dapat nilai bagus, trus lulus deh, untuk mata kuliah dosen tersebut dengan nilai A+ (ga ada yak?hhe)
Adapun kisahnya, seperti yang terlampir di bawah.
Akhirnya strategi itu didapat. Mereka menghadap dosen mereka, lalu berkata bergantian.
A: "Mohon maaf pak, kami berempat terlambat."
B: "Kami naik angkot yang sama, dan roda angkot itu pecah."
C: "Kami membantu supir angkot mengganti rodanya, sehingga kami terlambat."
D: "Pak, kami mohon agar disertakan dalam ujian susulan."
Dosen berpikir sejenak, lalu berkata, "Baiklah, besok, kalian saya sertakan pada ujian susulan."
Keesokan harinya, keempat mahasiswa itu diletakkan pada ruangan terpisah. Pikir mereka, "Mungkin agar kami berempat tidak mencontek. Tidak apa."
Ternyata, dosen hanya memberikan dua buah soal saja. Soal pertama mereka kerjakan dengan sangat cepat, sambil senyum-senyum. Soal itu hanya berbobot 10% pada penilaian.
Soal kedua, berbobot 90% pada penilaian. Mereka berempat langsung pucat pasi dan gemetar membaca soal tersebut.
Apa gerangan soal kedua itu?
"Kemarin, roda angkot sebelah mana yang pecah?"
---
Ini pesan yang tertera di akhir cerita:
"Senantiasa jujurlah. Kalau tidak bisa, setidaknya jangan berbohong."
0 komentar:
Posting Komentar