huuu

huuu

beLaJar kRiTis

| 13 Mar 2012
ini sie wejangan dari dosen ku yahh... kata beliau, sebagai mahasiswa, kita2 ini harus kritis menyikapi masalah yang terjadi di negara kita.

masalah di negara kita ini yahh, bejibun deh, kalo mw kita hitung... jadi daripada ntar mengernyitkan dahi memikirkan semua, cukup bahas salah satunya aja yahh...

ga usah bingung,,,ini aja... tentang isu kenaikan harga BBM yang akhir2 ini meresahkan semua orang (mungkin pengecualian buat yang perekonomiannya terhitung mapan yahh). kata dosenku ini, "kenapa kita harus ngeluh sama harga BBM yang mahal?" hayoo, kenapa coba? iyahh, karena BBM ini adalah salah satu kebutuhan utama kita... mw masak, sampe mw 'ngasih minum' kendaraan, kita pasti butuh si BBM ini. iya kan?

padahal kalo dipikir2 kan, itu sie wajar yahh... coba kita pikir aja gimana proses si BBM ini bisa sampe ke tangan kita... (kok tangan sie? )

mulai dari proses pembentukannya di dalam 'perut' bumi yang memakan waktu bertahun2,,, yang tentu saja untuk mendapatkannya dari 'perut' inipun tak mudah... dan tentu saja tidak begitu saja bisa kita dapatkan dengan menggali tanah sejengkal di halaman rumah kita... tempatnya bisa saja berpuluh2 kilometer jauhnya dari rumah kita,,, yang harus didatangkan dengan susah payah. pokoknya ribet deh kalo dipikir2... mulai dari pengangkutan, pengilangan, tahap2 penyulingan, kemudian pendistribusiannya hingga bahan bakar ini bisa sampai ke kita untuk kita gunakan.

nah, apakah harga bensin yang Rp. *.*00,00 itu kita pandang sebagai HARGA MAHAL yang harus kita bayar? (kalo dibandingkan dengan proses2 yang

padahal air minum kemasan yang cuma ** mL itu kita beli dengan harga lebih tidak pantas. toh, kita bisa mendapatkan air minum yang bisa kita masak sendiri. nah, kalo BBM? mw garuk2 tanah depan rumah, belon tentu kita dapat bensin,,, yahh toh?

0 komentar:

Posting Komentar

Gambar tema oleh jpique. Diberdayakan oleh Blogger.

Featured

 

Copyright © 2010 -haLf aLive- Blogger Template by Dzignine

Pink Arrow, Bow Tie Hearts Blinking, Letter I